Selasa, 11 Juni 2013

METODE UJI PEMERIKSAAN JAMUR Achyla sp.


METODE UJI PEMERIKSAAN JAMUR Achyla sp.
Tulisan ini dibuat untuk menetapkan cara pemilihan metode pengujian yang digunakan dalam menjamin Hasil Uji yang akurat, mencakup metode pengujian untuk mengidentifikasi jamur Achlya sp. yang digunakan, pada ikan hidup air tawar antara lain Gurami (Trichogaster pectoralis, Colisa lalia, Osphonemus goramy, Trichogaster argus), Gabus (Channa striatus), Catfishes, Mas Koki (gold fish), ikan mas (ciprinus carpio)  dan lain-lain.

.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
@ Aktivitas :
ü    Persiapan Media dan Sterilisasi
ü    Isolasi
ü    Mikroskopis (Squash dan Konvensional)
ü    Koleksi Biakan

@ Persiapan Media dan Sterilisasi:
ü    Analytical Balance
ü    Hot Plate dan Stirer
ü    pH Meter
ü   Glass wares (Cawan Petri, Tabung Reaksi, Elenmeyer, Botol Schott’s, Gelas ukur, dll) 
ü    Autoclave
ü    Oven

@ Isolasi  :
ü    Laminary Air Flow Hood Cabinet
ü    Bunsen
ü    Coolied Incubator
ü    Dissecting Set (Lengkap)
ü    Slides glass dan cover slip
ü    Tusuk Gigi dan Jarum 

@ Mikroskopis (Metode Squash, Konvensional) :
ü    Compound Microscope dengan digital camera
ü    Inverted Microscope dengan digital camera
ü    Slide Glass dan cover slip  
ü    Penggaris

@ Koleksi Biakan  :
ü    Refrigerator

@ Peralatan Pendukung Lainnya  :
ü    Rak/Lemari Bahan Kimia dan Media
ü    Peralatan keselamatan kerja (Jas lab, Masker dan gloves)

BAHAN YANG DIGUNAKAN
Pembuatan Media :
Glukosa
Peptone
Yeast ekstrak
Technical agar
Aquadest
Penicillin-G
Oxolinic acid
Saboraud’s Dextrose Agar (SDA)
Potato Dextrose Agar (PDA)
Saboraud’s Dextrose Broth (SDB)

Mikroskopis :
NaCl fisiologis (NaCl 0,9%)
Immersion oil
Lactophenol Blue Solution (LCBS)
Tissue lens

Sporulasi
Air kolam steril
Whatmann 541

Bahan Pendukung
Alkohol 70%
Tissue
Aquadest


*      Uraian Kerja : 

PEMBUATAN MEDIA

6. GYPOX (Glucose Yeast-Penicillin Oxolinat Acid) Agar
@ Bahan :         Glucose                     : 10 g
                                                Yeast extract            : 2,5 g
                                                Technical agar         : 15 g
                                                Penicillin G               : 100 Unit/ml
                                                Oxolinic acid            : 10 μg/ml
                                                Aquadest                  : 1000 ml

@ Cara Pembuatan:
Campur semua bahan menjadi satu kecuali Penicillin-G dan Oxolinic acid. Panaskan hingga larut sempurna.
Autoklave pada suhu 121°C tekanan 1 atmosfir selama 15 menit.
Dinginkan hingga suhu 50°C dan tambahkan Penicillin G dan Oxolinic acid. Distribusikan dalam petridish atau tabung reaksi posisi miring.

7. Saboraud’s Dextrose Agar
@ Bahan:          Saboraud’s Dextrose Agar   : 13 g
                                                Penicillin G                            : 100 unit/ml
                                                Oxolinic acid                         : 100 µg/ml
                                                Aquadest                               : 1000 ml

@ Cara Pembuatan:
Campurkan 13 gram Saboraud’s Dextrose Agar dengan 1000 ml aquadest .
Panaskan hingga larut sempurna.
Autoklave pada suhu 121°C tekanan 1 atmosfir selama 15 menit.
Dinginkan hingga suhu 50°C dan tambahkan 1000/ml Penicillin G dan 100 µg/ml Oxolinic acid. Distribusikan dalam petridish atau tabung reaksi posisi miring.

8. Potato Dextrose Agar
@ Bahan:          Potato Dextrose Agar           : 39 g
                                                Penicillin G                           : 100 unit/ml
                                                Oxolinic acid                         : 100 µg/ml
                                                Aquadest                              : 1000 ml

@ Cara Pembuatan:
Campurkan 39 gram Potato Dextrose Agar dengan 1000 ml aquadest .
Panaskan hingga larut sempurna.
Autoklave pada suhu 121°C tekanan 1 atmosfir selama 15 menit.
Dinginkan hingga suhu 50°C dan tambahkan 1000/ml Penicillin G dan 100 µg/ml Oxolinic acid. Distribusikan dalam petridish atau tabung reaksi posisi miring.

9. Air Kolam Steril
@ Bahan:          Air kolam.
                                                Kertas saring Whatmann 541.

@ Cara Pembuatan:
Saring air kolam dengan kertas saring Whatmann 541.
Autoklave pada suhu 121°C tekanan 1 atmosfir selama 15 menit.


CARA PEMERIKSAAN JAMUR Achlya sp.:
1.     Pengamatan Gejala Klinis di Lapangan :
Achlya sp. mewabah dari berbagai spesies ikan air tawar saat  kondisi lingkungan bertemperatur rendah dan musim penghujan.

Gejala awal antara lain :
·          Nafsu makan ikan berkurang, warna tubuh menjadi gelap, terapung di bawah permukaan air dan menjadi hiperaktif dengan pergerakan yang tak beraturan.
·          Adanya serabut seperti kapas berwarna putih sampai ke abu-abuan pada permukaan tubuh ikan atau telur.

2.     Pemeriksaan Klinis Patologis
·         Adanya Achlya sp. biasanya ditandai dengan munculnya "benda" seperti kapas berwarna putih terkadang dengan kombinasi kelabu dan coklat, pada kulit sirip, insang, mata, atau telur ikan. Apabila diliat dibawah mikroskop terlihat seperti sebuah pohon yang bercabang-cabang.



 Gambar Lesi pada ikan hias yang positif  Achlya sp.  (http://www.aquaticquotient.com)
  
3.     Preparat Basah (Squash)
·         Kerok daerah sekitar lesi/luka secara aseptic.
·         Tempatkan pada slide glass dan teteskan dengan NaCl fisiologis.
·         Tutup dengan cover slip dan amati di bawah mikroskop.
·         Adanya hifa aseptat akan teramati.
·         Sistem reproduksi bersifat sexual dengan adanya oogonia dan anteridia.
·         Adanya internal proliferation (percabangan dari dalam)

4.     Isolasi  dari Jaringan Internal
Organ target yang paling cocok untuk isolasi Oomycetes adalah daerah luka/lesi pada kulit.

@ Metode  :
·      Secara aseptic, potong jaringan berlesi ± 2 mm3 .
·      Tempatkan  pada Petri dish yang berisi SDA-PenOx.
·      Tutup dengan parafilm.
·      Inkubasi pada suhu 25oC dan amati tiap hari.
·      Transfer ujung hifa ke SDA baru secara berulang sampai kultur bebas dari kontaminasi.

Identifikasi Jamur
Achlya sp. mempunyai hifa yang tidak bersepta (asepta) dan memproduksi struktur seksual. Zoospora primer keluar dari kantung spora dan membentuk koloni yang tak beraturan seperti anggur.

          1.    Dengan metode Makroskofis
Achlya sp. mempunyai warna koloni putih, dengan tekstur koloni lembut seperti kapas.




 Morfologi koloni jamur Achlya sp. sumber http://www.poecilidi.com

2.     Dengan metode Mikroskopis
§  Siapkan slide glass untuk pengamatan, teteskan lactophenol blue solution di permukaannya.
§  Isolat jamur yang sudah murni diambil sedikit kemudian diletakan diatas slide glass yang sudah ditetesi LCBS.
§  Amati dibawah mikroskop.


 Karakterisasi Achlya sp.  dalam Media Kultur :
KARAKTERISTIK
DESKRIPSI
Diameter Hifa
Bervariasi kadang gemuk kadang ramping dengan ukuran Sekitar 4-189µm,
Radius pertumbuhan miselium
Tumbuh pada suhu antara 5-31 oC,

Oogonia
Ada
Zoosporangia
Diameternya sekitar 10-88 μm, dengan panjang 23-750 μm
Zoospora
Zoospora berada di dalam kantung spora,
Kista Zoospora Primer
keluar langsung dari ujung kantong spora membentuk koloni yang tak beraturan seperti anggur (cluster achlyoid). Zoospora  berdiameter 5-16 μm
Zoospora Sekunder
Motil, subspheris, reniform, biflagella dengan diameter sekitar 5 µm.
Kista Zoospora Sekunder
Diameter sekitar 4 µm,

Sporulasi  untuk menentukan genus.
·   Tempatkan potongan SDA yang berisi miselium aktif (berdiameter 3 – 4 mm) dalam petri dish yang berisi SD broth.
·      Inkubasi selama 4 hari pada suhu 20°C.
·  Cuci miselium dalam 5 petri dish yang berisi air kolam steril, dan biarkan semalaman pada suhu 20°C dalam air kolam steril.
·   Setelah 12 jam, amati cara keluar zoospora primer dan pelepasan zoospora skunder dibawah mikroskop (karakterisasi lihat tabel di atas).



 Gambar Siklus Hidup Achlya sp.  Sumber: http://www.apsnet.org

 Acuan  :
R.D. Khulbe, (2001). A Manual of Aquatic Fungi (Chytridiomycetes & Oomycetes). Daya Publishing House Delhi-110 035